Artikel

Video

Selasa, 19 September 2017

Tuntutan zaman seiring dengan perkembangan TIK



Tuntutan zaman seiring dengan perkembangan TIK

Karangan Rusman dkk (Kiri) Hamzah dan Nina (Kanan) 
       Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah teknologi yang memroses atau mengolah dan memproduksi informasi serta menyebarluaskan atau mempublikasikannya, seperti Komunikasi Media.
       TIK terdiri dari dua istilah, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi.
Teknologi Informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses manipulasi dan pengelolaan informasi. Contoh: komputer, kamera.
Teknologi Komunikasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima. Contoh: blog/website, SmartPhone/Handphone.

Kemampuan yang di tuntut bagi penyelenggaraan pendidikan berbasis TIK
Semakin meluasnya kemungkinan penggunaan Internet dalam pendidikan dan pelatihan menuntut pengelola pendidikan untuk mampu untuk mengintegrasikan teknologi web ke dalam lingkungan belajar mulai dari fase desain, pengembangan, penerapan, dan pemeliharaan. Setidaknya ada tiga pihak yang dituntut kemampuannya agar WBT bisa terselenggarai yaitu pihak lembaga, pengelola, dan guru / dosen. Dalam hal ini akan di jelaskan mengenai tuntutan kemampuan guru. Masih sekaitan dengan tuntutan jenis untuk melakukan pendidikan yang berbasis web atau IT atau ICT (ketiga jenis istilah tersebut merujuk pada arti yang sama yaitu penggunaan teknologi jaringan), The National ofEducationalTechnology’s(NCET) di Inggris mendaftar sejumlah elemen kompetensi guru untuk melakukan pendidikan berbasis Web. Untuk bisa menyelenggarakan pendidikan yang berbasis web guru harus memiliki:

  • Memiliki sikap positif terhadap Teknologi Informasi (TI) (positiveattitudestoIT);
  •  Memahami potensi pendidikan dalam TI (understandingtheeducationalofIT);
  • Mampu menggunakan TI dalam kurikulum secara efektif (abilitytouse IT effectively in curriculum);
  •  Mampu mengelola penggunaan TI di dalam kelas (abilitytomanage IT use in theclassroom);
  •  Mampu menilai penggunaan TI (abilitytotheevaluate IT use);
  •  Mampu meyakinkan adanya perbedaan dan kemajuan (abilitytoensuredifferentiationandprogression);
  •  Memiliki kemampuan teknis untuk menggunakan TI serta selalu memperbarui kemampuan yang telah dimiliki (technicalcapabilitytouseanappropriaterangeofIT resourcesandupdatetheseskilks). (Somekh dan Davis, 1997:12).

Sementara itu, the International Societyfor Technology in Education (ISTE) pada tahun 1999 merekomendasikan Foundation in Technology for All Teracher: FoundationStandard (Low there et.al. 2000:132). Dalam standard ini mengindikasikan bahwa para guru harus: Pertama, memiliki pemahaman umum dan kemampuan teknologi. Kedua, mampu menggunakan teknologi untuk meningkatkan kemampuan dalam kehidupan profesional dan personal. Ketiga harus bisa mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum secara efektif.

TIK dan Sistem Manajemen Sekolah
Seiring dengan diterapkannya kebijakan otonomi daerah, pengelolaan pendidikan pada tingkat sekolah juga mengalami perubahan mendasar melalui gagasan penerapan pendekatan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang dianggap sebagai paradigma baru dalam pengoperasian sekolah. Pendekatan ini memberi peran yang lebih luas kepada sekolah. Dengan kata lain, pendekatan ini memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah sehingga manajemen sekolah memiliki kewenangan yang lebih besar dalam mengelola sekolahnya, sehingga sekolah lebih mandiri. Untuk itu, MBS bertujuan untuk meningkatkan semua kinerja sekolah (efektivitas, kualitas/mutu, efisiensi, inovasi, relevansi, dan pemerataan serta akses pendidikan dalam rangka peningkatan mutu.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut di atas, penerapan TIK perlu dipertimbangkan untuk membantu pelaksanaan manajemen sekolah yang lebih efektif dan efisien. Ruud (2005) menunjuk bahwa investasi TIK di sekolah-sekolah yang kemudian diikuti dengan pengembangan kompetensi guru dan siswa dalam bidang TIK dapat memperbaiki efektifitas pengelolaan sekolah serta meningkatkan kinerja (performance) akademik tenaga kependidikan dan peserta didik. Hal ini dapat dipahami karena penerapan TIK di sekolah akan memberikan kontribusi langsung kepada peningkatan proses manajemen dan administrasi, peluang untuk mengembangkan bahan ajar dan belajar mandiri, motivator bagi siswa untuk mengembangkan kemampuannya, dan sebagai alat untuk pengembangan profesi dan mekanisme inovasi dalam sistem monitoring dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran.
Uraian di atas menunjukkan bahwa penerapan TIK di sekolah merupakan solusi yang paling tepat untuk menunjang peningkatan mutu sekolah termasuk keberhasilan penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan pencapaian standar nasional pendidikan (SNP). Dengan pemanfaatan TIK, tenaga kependidikan dan stakeholders lainnya dapat meningkatkan manajemen sekolah dan aliran informasi yang efisien untuk mendukung pencapaian standar nasional pendidikan dan proses desentralisasi pendidikan di Indonesia.
Sekaitan dengan pemanfaatan TIK untuk mendukung manajemen sekolah, kebijakan Depdiknas tentang TIK yang tersurat dalam renstra Depdiknas perlu ditindaklanjuti dalam bentuk langkah-langkah operasional oleh pemerintah daerah melalui Kantor Dinas Pendidikan pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota, bahkan pada tingkat satuan pendidikan.
Dengan demikian, kebijakan-kebijakan pendidikan yang dihasilkan dengan dukungan TIK akan lebih baik dan tepat. Untuk menunjang hal tersebut, perlu dibangun sebuah sistem manajemen pendidikan berbasis TIK yang dapat dimanfaatkan oleh semua lembaga yang terkait dengan pendidikan.
Pada tingkat satuan pendidikan, semua komponen yang terlibat dalam persekolahan perlu merespon positif dan merealisasikannya secara bertahap. Bagi kepala sekolah, usaha yang perlu dilakukan adalah mengupayakan terciptanya manajemen sekolah berbasis TIK yang juga didukung oleh staf administrasi yang memiliki kemampuan TIK yang memadai.

Manfaat TIK dalam Manajemen Sekolah
Penerapan atau pengintegrasian TIK dalam sistem manajemen sekolah diharapkan dapat memberikan manfaat kepada seluruh pihak yang terkait di sekolah. Manfaat tersebut antara lain:
  •  Manfaat bagi Pemerintah: (i) membantu tersedianya database yang akurat serta arus informasi yang efesien mengenai profil dan peta pendidikan di Indonesia, (ii) mempercepat pemerataan pencapaian standar nasional pendidikan, (iii) membantu pengendalian penyelenggaraan pendidikan
  •  Manfaat bagi Sekolah: (i) membantu sekolah memperbaiki sistem manajemen dan operasionalnya, (ii) membantu sekolah dalam hal penyaluran informasi mengenai profil sekolah dan hasil belajar siswa kepada orang tua dan stakeholder lainnya, (iii) membantu sekolah untuk menyediakan sumber informasi yang mutakhir dan relevan bagi guru dan siswa
  •  Manfaat bagi Guru: (i) membuka peluang bagi guru untuk mengembangkan bahan ajar yang berbasis TIK , menarik, inovatif dan merangsang rasa ingin tahu siswa, (ii) membantu guru untuk menyusun rencana pembelajaran termasuk penyediaan sumber belajar multimedia yang komprehensif dan mutakhir, (iii) memudahkan guru untuk memantau kemajuan belajar siswa, (iv) memfasilitasi guru untuk menyusun laporan dan mengkomunikasikannya dengan orang tua, (iv) membantu guru untuk melakukan penilaian hasil belajar berdasarkan authenticassessment
  • Manfaat bagi orang tua: (i) memantau aktivitas dan hasil belajar anaknya di sekolah, (ii) melihat tugas-tugas dari sekolah yang diberikan kepada anak sehingga orang tua dapat berperan serta dalam kegiatan belajar anak, (iii) melihat berbagai program sekolah yang dapat diikuti oleh siswa, (iv) menjadi media interaktif antara sekolah, guru dan orang tua, dan (v) membantu pemantuaan proses pendidikan secara lansung
  • Manfaat bagi siswa: (i) membantu siswa untuk terampil menggunakan TIK dalam kehidupannya, (ii) membantu siswa untuk melihat dan menelaah materi belajar per pertemuan, (iii) membantu siswa untuk mengerjakan tugas-tugas dan ujian yang diberikan oleh guru secara online, (iv) membantu siswa membangun kerja kolaboratif, (v) memotivasi siswa untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan seiring dengan kemajuan di bidang sains dan teknologi
  • Manfaat bagi komite sekolah: (i) memudahkan pengurus komite untuk memantau dan mengevaluasi program pendidikan di sekolah, (ii) memudahkan pengurus komite untuk berkomunikasi dengan tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah, (iii) memudahkan pengurus komite untuk terlibat dalam menyusun dan merancang program pengembangan pengelolaan sekolah dan peningkatan mutu pembelajaran.

Referensi : 

Rusman, dkk.2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi,
            Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Uno B. Hamzah, dan L. Nina.2014. Teknologi Komunikasi  dan Informasi Pembelajaran,  Jakarta: PT Bumi Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar